Rabu, 30 Oktober 2013

Shalahuddin Albi Al-Ayyubi

Tepat pada tanggal 20 Oktober 2013 pukul 04.30, anak saya yang kedua lahir melalui persalinan yang normal, di rumah sakit Rajawali Citra, Banguntapan Bantul. Anak saya yang sedari awal melalui USG diprediksi berjenis kelamin laki-laki, akhirnya lahir dengan sehat dan selamat, baik secara jasmani maupun rohani.
Saya dan istri tentu sangat berbahagia, bersyukur kepada Allah Swt atas karunia dan anugerah, sekaligus amanat yang harus kami jalankan dengan sebaik-baiknya, untuk merawat, membesarkan, dan mendidiknya sesuai tuntunan agama. Kelak, harapan kami dia tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tangguh dan hebat secara fisik, mental, dan pikiran.
Pada hari ketujuh, hari Jumat dari kelahirnya, kami sepakat memberinya nama Shalahuddin Albi Al-Ayyubi. Perihal pemilihan nama ini, sebelumnya saya sudah mencari-cari alternatif nama-nama, mulai dari tokoh-tokoh muslim, Barat, dari ilmuwan hingga tokoh pejuang, bahkan nama-nama keren khas nama anak zaman sekarang ini. Namun setelah melalui istikharoh, nama Shalahuddin Albi Al-Ayyubi lah yang saya pilih setelah bersepakat dengan istri.

Foto diambil pada pkl 08.00, 30 Oktober 2013.
 Awalnya, pada Jumat dinihari itu, saya bermimpi didatangi Shalahuddin Wahid (Gus Sholah). Entah bagaimana persisnya kedatangan Gus Sholah dalam mimpi itu, tiba-tiba beliau hadir begitu saja dalam mimpi, tanpa ia berkata sepatah kata pun. Tetapi saya dengan jelas melihat sosok itu adalah Gus Sholah, sebelum akhirnya saya terbangun dari mimpi.
Pagi harinya, sewaktu saya mandi, saya mulai mereka-reka nama yang tepat untuk nama saya, sambil mengingat-ingat mimpi. Akhirnya ketemu. Ya, saya putuskan (sementara) nama Shalahuddin, kemudian saya rangkai dengan tokoh pejuang Perang Salib, (Salahuddin) Al-Ayyubi. Dapat dibilang Shalahuddin Albi Al-Ayyubi sebagai perpaduan dari nama Shalahuddin (Wahid) dan (Shalahuddin) Al-Ayyubi. Tambahan lagi, Al-Ayyubi dapat dinisbatkan kepada salah seorang nabi, yakni Nabi Ayyub.
Sementara "Albi" semula saya niatkan sebagai nama panggilan semata, karena ia saya pungut dari akronim Al-Ayyubi (Albi). Tetapi setelah saya pikir-pikir, lebih baiknya saya jadikan juga ia sebagai nama (tengah). Lagi pula, kata Albi dalam bahasa Arab berarti "hati" (qolbun). Maka jadilah Shalahuddin Albi Al-Ayyubi.
Akhirnya, sebelum saya pergi ke kantor, saya diskusikan perihal filosofi nama ini dengan istri. Dan alhamdulillah istri sangat setuju, terlebih dengan "Albi" baik sebagai nama maupun nama panggilan.
Semoga Tuhan merestui ikhtiar kami, dan kami diberi kekuatan untuk menjalankan amanat ini. Untuk Albi, cepatlah besar Nak, jadilah pejuang yang tangguh, pribadi yang sholeh, dan berbakti kepada agama, nusa, dan bangsa. Glory glory glory Albi... !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar